Seorang guru bertanya kepada murid-murid,
"...ada seseorang yang bekerja keras setiap hari. Setelah mendapat gaji, uang yang didapat dibakarnya. Menurut kalian orang itu bagaimana?"
Si A menjawab, "orang gila, Pak!"
Si B menyahut, "orang yang sombong"
Yang lain menimpali, "orang yang gak mau berpikir" dan banyak lagi jawaban lainnya.
Sang guru kembali mengajukan pertanyaannya, "apa alasan kalian?"
"habis Pak, punya uang dibakar!"
"Oh, begitu! Nah, kira-kira sama-sama tidak, kasus di atas dengan orang merokok?" Murid-murid menjawab, "beda Pak Guru tapi substansinya sama."
***
Gaya hidup merokok secara substansi sama dengan membakar uang. Dalam setahun, uang yang dibakar dari 'ritual' ini sungguh sangat besar. Data WHO tahun 2008, jumlah perokok di Indonesia berjumlah 65 juta orang. Apabila 1 perokok menghabiskan 1 bungkus rokok seharga Rp 5.000,- per hari maka uang yang terbakar dalam 1 tahun sebesar 118,655 triliun!!! Uang sebesar ini jika dimanfaatkan untuk membangun gedung sekolah atau kredit UKM atau BLT atau beasiswa anak miskin atau jamkesmas, sungguh akan besar manfaatnya.
Cerita di atas hanya sekedar ilustrasi terkait
pernyataan Mario Teguh di Twitter. Saya setuju bahwa perempuan yang suka dugem dan merokok tidak layak dinikahi oleh pria (baik-baik). Jika kaum ibu yang notabene melahirkan generasi penerus bangsa, gaya hidupnya seperti ini, bagaimana kira-kira generasi yang akan lahir dari rahimnya? Seorang ibu yang sholihah saja, begitu berat mencetak generasi yang berkualitas, apalagi yang model seperti ini? Apalagi jika dikaitkan dengan pepatah dengan pepatah "guru kencing berdiri, murid kencing berlari", semoga saja tidak suka dancoleng-coleng, kata orang Bugis atau stript**se, anak mereka itu.
Dan sebagai seorang Muslim saya percaya kata-kata Quran " ath-thoyyibiena lith-thoyibat, al-khobitsina lil-khobitsat...dst", wanita yang baik untuk pria yang baik, yang jelek untuk yang jelek pula, dan sebaliknya. Wallahu a'lam.
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Create an account directly from your phone
http://mail.ovi.com
Wanita dan Bakar Uang
About the Author
Ayah dari 3 anak blasteran Jawa dan Bugis-Mandar, non partisan, pembelajar, dan santri.