Kabinet Indonesia Bersatu II yang diumumkan tadi malam berjumlah 34 menteri. Dari jumlah itu, tidak satupun yang berasal dari PDI Perjuangan. Ini berarti, PDI Perjuangan tidak masuk koalisi.
Koalisi yang dibangun SBY bersama PKB, PPP, PAN, dan PKS, ditambah Partai Golkar, menguasai sekira 70% suara parlemen (kenapa mereka tidak menjadi satu partai sekalian: visi dan missi sudah sama kan?) Angka sebesar ini sulit diharapkan untuk secara kritis bisa mengontrol kebijakan eksekutif. Yang dikhawatirkan justru menjadi pembela.
Alhamdulillah, PDI Perjuangan tidak masuk dalam koalisi. Hal ini bisa ditafsirkan bahwa PDIP memposisikan diri sebagai oposisi (bahasa yang diperhalus: mitra strategis pemerintah).
Tak dapat dibayangkan bila PDIP ikut berkoalisi. Politik Indonesia mungkin mirip di negara Kuba, Vietnam, China dan Korut. Di negeri tersebut, jangan mengharap ada oposisi. Tangan besi siap menghantam.
Menjadi oposisi bukan berarti tidak cinta negara, keberadaannya justru diperlukan untuk keberlangsungan demokrasi dan mencegah terjadinya pemusatan kekuasaan. Bila ada yang bilang oposisi bukan budaya politik Indonesia, jangan pakai sistem demokrasi. Itulah demokrasi.
Akhirnya, selamat menjadi "mitra strategis pemerintah" kepada PDIP, Gerindra dan Hanura. Sulit menemukam partai yang tidak pragmatis seperti Kalian. Selamat berjuang!
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Get mail on your mobile or the web
http://mail.ovi.com
Welcome, PDIP! Good Struggle!
About the Author
Ayah dari 3 anak blasteran Jawa dan Bugis-Mandar, non partisan, pembelajar, dan santri.