Pagi tadi, saya membaca koran Kaltim Post lusuh yg terbit tanggal 9 Juli 2009. Pada halaman awal terdapat catatannya Pak Dahlan Iskan -CEO Jawa Pos Group- yang menulis tentang Insentif. Beliau menceritakan pertemuan beliau dengan Boediono di Graha Pena, Surabaya.
Diskusinya mengenai pembangunan infrastruktur di Sumatera. Intinya adalah Boediono tidak menyenangi insentif Pemerintah terkait dengan pembangunan tersebut. Tidak adanya campur tangan pemerintah pada kegiatan ekonomi merupakan ciri paham ekonomi neo-liberalisme sebab mereka dianalogikan sbg fundamentalis pasar (ada juga fundamentalis berlatar agama seperti Tentara IRA di Irlandia). Berita memperkuat stigma bahwa Boediono memang seorang neolib. Untuk postingan yg terkait dengan neo-liberalisme bisa dicari pada aplikasi web search di sudut kiri atas dari blog ini.
-----------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Create an account directly from your phone
http://mail.ovi.com
Boediono Memang Neolib?
About the Author
Ayah dari 3 anak blasteran Jawa dan Bugis-Mandar, non partisan, pembelajar, dan santri.