Seakan saya gak percaya, membaca berita bahwa PSIS Semarang Sr. dibubarkan oleh ketuanya, Sukawi Sutarip, yang juga Pak Lurahnya. Alasannya "dé'gaga doi'na" kata orang Bugis. Sungguh tragis.
Saya masih ingat waktu masih di SD, era 80-an. Pak Lik memasang posternya Ribut Waidi, Achmad M, cs semasa PSIS Semarang berada di zaman perserikatan. Sebagai bentuk "pride" terhadapnya saya menulis kata "Mahésa Jenar" di kamar tidur (setelah nikah), ini wajar daripada ngefans sama "iblis merah" atau "red devils". Hayo?!
Meski saya tidak lahir di Semarang, saya lahir di kampungnya Persibat Batang, tapi punya "ikatan batin" sama kota ini sebab waktu kecil Mak'e pernah tinggal di sini juga Ambarawa. Terus waktu saya kecil (belum sekolah dan kelas 2 SD) diajak ke sini, di seputaran Pusponjolo, menemui saudaranya nenek. Pergi ke Pasar Bulu, dengar bunyi spoor lewat dan pertama kali naik bus ya waktu ke sini.
Akhirnya, mudah-mudahan pembubaran ini hanya sekedar "mati suri". Dan nanti akan bangkit lagi. Hiks!
--------------------------------------------------------------
Ovi Maps: Know every turn, by car or on foot
http://maps.ovi.com
PSIS Semarang, Bubar?
About the Author
Ayah dari 3 anak blasteran Jawa dan Bugis-Mandar, non partisan, pembelajar, dan santri.