Selamat datang di Kosim.web.id, semoga Kita s'lalu dalam lindungan-Nya

8 Perbedaan antara Seorang Bos dan Pemimpin

Apakah Anda seorang entrepreneur? Selamat, itu artinya Anda adalah bos bagi diri Anda sendiri. Sayangnya, tidak semua orang begitu beruntung seperti entrepreneur. Kelaziman dalam hidup bermasyarakat, kita akan terikat dalam suatu organisasi, apakah itu organisasi pemerintahan, perusahaan, partai politik, organisasi masyarakat, paguyuban, dan seterusnya. Dus, dalam hal ini, terikat dalam hirarki merupakan sebuah keniscayaan. Sederhananya, kalau kita bukan atasan, ya bawahan. Tentu saja, yang masuk ke dalam jajaran atasan merupakan kaum minoritas. Di sinilah untungnya menjadi entrepreneur, masuk menjadi "kaum minoritas". :)

Ada dua sifat yang bisa dikelompokkan pada diri atasan. Yang pertama, dikenal sebagai "bos" dan yang kedua disebut "Pemimpin".

Nah, bagaimana membedakan atasan, mana yang masuk kriteria sebagai bos dan mana yang masuk sebagai pemimpin. Cekidot...

1. Penghargaan dan citra



Seorang bos akan mengambil untuk dirinya sendiri berbagai penghargaan atau penilaian pada organisasi yang ia pimpin. Meski untuk mendapatkan hal ini dia "mengorbankan" bawahannya. Tidak peduli apakah bawahannya menderita atau diinjak-injak yang penting dia mendapat citra yang baik. Slogannya, "Aku gitu lho!"

Sebaliknya, seorang pemimpin tak segan memberikan semacam penghargaan kepada bawahannya. Dia merasa bahwa keberhasilan sebuah organisasi yang dia pimpin merupakan hasil kerja bersama dan kerja sama atasan bawahan bukan semata-mata hasil dari seorang pimpinan.

2. Perlakuan terhadap bawahan

Courtesy of  Wittyfeed.com
Bawahan, bagi seorang bos tak lebih seperti seorang pesuruh, atau kasarnya seperti "budak", yang harus tunduk kepada kemauannya. Mereka adalah robot yang harus mengerjakan semua perintahnya. Terkadang dia tidak mempedulikan sisi psikologis dari bawahan. Seolah-olah kalau bukan dia, organisasi bukanlah apa-apa. Slogannya "You must know, I'm bos here!"

Sementara bagi seorang pemimpin, memandang bawahan sebagai calon penerus organisasi atau kader. Seorang pemimpin akan mendidik bawahannya menjadi "jenderal" bukan budak dengan berbagai cara agar menguasai semua segi dalam organisasi. Sehingga pada saatnya bawahan juga bisa seperti dia.

3. Bawahan: Subjek atau objek

Courtesy of  Wittyfeed.com
Bawahan, bagi seorang bos tidak lebih dari sekedar alat. Alat untuk mendongkrak nama baik, citra, dan tujuannya. Jika mereka tidak berhasil dalam tugasnya, maka kesalahan ada pada bawahan.

Sementara bagi pemimpin, bawahan merupakan ujung tombak organisasi. Sebagai ujung tombak, pemimpin akan memperlakukan secara "istimewa" bawahannya dengan membangun dan mengayomi, membimbing dan menganggap bawahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari organisasi dengan bersama-sama "memikul beban" tanggung jawab organisasi.

4. Mekanisme

Courtesy of  Wittyfeed.com
Seorang bos, dalam menjalankan roda organisasinya penuh dengan perintah yang bersifat satu arah. Bawahan tidak boleh mempunyai pendapat lain apalagi yang tidak sejalan dengan kemauannya.

Sedangkan seorang pemimpin, dia akan meminta pendapat bawahannya dalam menjalankan roda organisasinya. Tentu saja, bawahan akan merasa dihargai meskipun tidak selalu pendapatnya akan dipakai.

5. Perkataan

Courtesy of  Wittyfeed.com
Ciri paling nampak dari seorang bos adalah egosentris, semua serba pakai AKU. Sedangkan seorang pemimpin memilih menggunakan kata KITA. Beda, kan?

6. Ketika Terjadi Kesalalahan 

Courtesy of  Wittyfeed.com
Jika terjadi sebuah kesalahan atau kegagalan dalam organisasi, seorang bos akan menimpakan semuanya pada bawahan. Bawahanlah yang harus menanggung beban kegagalan itu.

Sedangkan bagi pemimpin, jika terjadi kesalahan atau kegagalan, dia akan memperbaikinya.

7. Dorongan kerja

Courtesy of  Wittyfeed.com
Dalam menjalankan organisasi, seorang bos menggunakan hujjah kekuasaan, karena dia bos di situ. Dia bergantung pada otoritas yang dia punyai. Sedangkan pemimpin, dia lebih menggunakan iktikad baik. Memberikan kesadaran bahwa atasan maupun bawahan mesti mempunyai motif karena adanya tanggung jawab dan rasa memiliki.

8. Proses dan Hasil

Courtesy of  Wittyfeed.com
Seorang bos akan menuntut bawahannya agar selalu mencapai target dalam bekerja. Suasana seperti ini tentu akan menimbulkan suasana yang menakutkan dan penuh tekanan.

Sedangkan pemimpin alih-alih pencapaian target an sich, dia akan lebih fokus pada penciptaan suasana kerja yang bergairah, dan menyenangkan bagi semua personal yang pada gilirannya justru akan lebih produktif dalam mencapai target.

Inspired: wittyfeed(dot)com

About the Author

Ayah dari 3 anak blasteran Jawa dan Bugis-Mandar, non partisan, pembelajar, dan santri.

Posting Komentar

Silakan memberikan saran, masukan, atau tanggapan. Komentar Anda akan saya moderasi terlebih dahulu. Tautan aktif sebaiknya tidak dipasang dalam komentar. Dan, mohon maaf, komentar Anda mungkin tidak segera saya balas, karena kesibukan dan lain hal. Terima kasih :)
---Kosim Abina Aziyz
Subhanallah!
Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan koneksi internet Anda. Hubungkan lagi koneksi internet Anda dan mulailah berselancar kembali!