Salah satu tradisi Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan adalah pernikahan mubarakah. Pernikahan ini memiliki keunikan yakni menikah tanpa melalui pacaran. Para peserta pernikahan adalah santri Hidayatullah yang berasal dari seluruh Nusantara, di antaranya: Nias ( Sumut), Riau, Bengkulu, Jakarta, Surabaya, Banyuwangi, Lombok, Kutai Barat, Samarinda, Bontang, Gorontalo, Mandar, Kendari, Balikpapan, Tual (Maluku), Malinau. Ini yang saya tahu untuk yang santri putra. Tahun ini peserta pernikahan berjumlah 39 pasang. Keunikan lain adalah di antara kami -biasanya- "dinikahkan" lintas suku, artinya pernikahan ini bertujuan membangun keluarga asmara (sakinah, mawaddah wa rahmah), lembaga dan "national building" (kebangsaan Indonesia) sekaligus. Wah, jadi ingat 6 tahun yang lalu, di mana saya menjadi salah satu pesertanya dari 43 pasang. Terakhir, saya ikut mendoakan: Barakallah lakum, wa baraka 'alaikum, wa jama'a bainakum fie khair. Amien
nb: foto santri putri tidak bisa dipublikasikan sebab hanya suaminya yang berhak terhadapnya.