Praktis, simple, dan bersih adalah alasan mengapa plastik, kertas, styrofoam, dan kaleng digunakan sebagai pembungkus atau wadah atau kemasan makanan. Dus, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa melepaskan diri dari benda-benda itu. Beli gorengan, pakai plastik. Nasi bungkus, pakai kertas. Pesan katering, pakai styrofoam. Bahkan wajah dan body artis pun banyak yang terbuat dari plastik!
Pemakaian bahan-bahan di atas secara massif, mengakibatkan efek negatif yang serius: pencemaran lingkungan. Bahan-bahan tersebut sangat susah diurai oleh alam.
Contoh:
Duh, lamanya! (Baca: Berapa lama "Sampah" ini dapat terurai?)
Untunglah, saya pernah mengalami masa di mana pembungkus makanan (yang kita beli) masih menggunakan bahan-bahan alami, yang tentu saja ramah lingkungan. Bahan-bahan alami ini sekarang banyak digantikan dengan kantong plastik. Apa saja?
1. Daun Jati
Dulu saya sering ikut Mamak belanja ke pasar. Dan setiap kali membeli ikan pindang (ikan Layang), daun jati digunakan sebagai pembungkusnya. Daun jati yang digunakan biasanya yang sudah tua. Daun jati isi ikan yang telah dibeli dimasukkan ke dalam tempat dari bambu (seperti cething tapi besar) yang sudah dipersiapkan dari rumah bersama belanjaan lain.
2. Daun Pisang
Contoh:
- Botol/gelas plastik akan terurai antara 100-450 tahun,
- Gabus/styrofoam tidak bisa terurai,
- Kaleng biasa akan terurai antara 50-100 tahun,
- Kaleng aluminium akan terurai antara 200-500 tahun,
- Sachet: 100-200 tahun, tas plastik: 10-20 tahun,
- Baterei, sangat beracun dan memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai
- Puntung rokok: 1-5 tahun.
Duh, lamanya! (Baca: Berapa lama "Sampah" ini dapat terurai?)
Untunglah, saya pernah mengalami masa di mana pembungkus makanan (yang kita beli) masih menggunakan bahan-bahan alami, yang tentu saja ramah lingkungan. Bahan-bahan alami ini sekarang banyak digantikan dengan kantong plastik. Apa saja?
1. Daun Jati
Dulu saya sering ikut Mamak belanja ke pasar. Dan setiap kali membeli ikan pindang (ikan Layang), daun jati digunakan sebagai pembungkusnya. Daun jati yang digunakan biasanya yang sudah tua. Daun jati isi ikan yang telah dibeli dimasukkan ke dalam tempat dari bambu (seperti cething tapi besar) yang sudah dipersiapkan dari rumah bersama belanjaan lain.
2. Daun Pisang
Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus makanan lebih luas jangkauannya, bahkan hingga sekarang. Terutama sebagai pembungkus makanan tradisional.
Jika membeli rujak, kue, tahu, nasi bungkus, tahu campur, sate, jajanan pasar dan juga tempe, daun pisang dipakai sebagai pembungkus.
3. Tusuk Bambu
Sebelum ada kantong plastik, tusuk bambu digunakan untuk membawa kerupuk. Jika beli kerupuk 10 biji, kerupuknya akan ditusuk secara bersusun. Setelah sampai di rumah dipindah ke toples atau langsung dimakan.
Nah, itulah bahan-bahan alami yang fungsinya sudah digantikan dengan kantong plastik.