Bangsa Indonesia, sepertinya memang ditakdirkan menjadi bangsa pejuang.
350 tahun menghadapi Belanda dengan keringat, darah, dan air mata. Para pendahulu silih berganti berjuang membela negeri. Tak terhitung sudah harta dan jiwa anak bangsa ini menjadi tumbal.
Ibarat keluar dari mulut buaya, masuk mulut harimau, anak bangsa kembali harus berjuang menghadapi "saudara tua", Jepang. Meskipun sebentar penderitaan yang diakibatkan juga tak kurang hebatnya dibanding zaman Belanda
Setelah merdeka, perjuangan anak bangsa belum selesai. Mereka kini mesti menghadapi bangsa sendiri: para birokrat yang korup dan penegak hukum yang tidak bisa dipercaya. Sistem ekonomi yang tidak memihak rakyat (neo-liberal), kesenjangan sosial yang kian tajam, inflasi, ketersediaan lapangan kerja, kolusi, nepotisme dan deretan lainnya, kian memperpanjang perjuangan yang mesti dilakukan anak bangsa.
Sudah begitu, bencana alam seperti tiada henti menghantam negeri ini: tsunami, banjir, gunung meletus ...
Dan, sebagai bangsa pejuang kita tidak boleh menyerah, apapun, kapanpun dan bagaimanapun
Laa Haula wa Laa Quwwata illa bi'Llah.
Postingan