Kemarin saya membaca status FB teman, katanya Gajah Mada orang Sumatera. What?!! Karena penasaran kemudian saya googling. Dan, ternyata bukan hanya Sumatera, Gajah Mada juga diduga kuat sebagai orang Dayak. Berikut kutipannya
1. Gajah Mada adalah Orang Dayak, saya dapatkan di sebuah forum
GAJAH MADA TERNYATA ORANG DAYAK
Soal nama Gajah Mada menurut masyarakat Dayak di Kalbar perlu diketahui bahwa Gajah Mada bukan orang Jawa, ia adalah asli orang Dayak yang berasal dari Kalimantan Barat, asal usul kampungnya yaitu di Kecamatan Toba (Tobag), Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat (saat ini). Banyak masyarakat Dayak percaya bahwa Gajah Mada adalah orang Dayak, Hal itu berkaitan dengan kisah tutur tinular masyarakat Dayak Tobag, Mali, Simpang dan Dayak Krio yang menyatakan Gajah Mada adalah orang Dayak. Ada sedikit perubahan nama dari Gajah Mada pada Dayak Krio menjadi Jaga Mada bukan Gajah Mada namun Dayak lainnya menyebutnya dengan Gajah Mada. Sebutan itu sudah ada sejak lama dan Gajah Mada dianggap salah satu Demung Adat yang hilang. Ada kemungkinan ia diutus Raja-Raja di Kalimantan. Ia berasal dari sebuah kampung di wilayah Kecamatan Toba (saat ini). Hal itu dibuktikan dengan ritual memandikan perlengkapan peninggalan Gajah Mada setiap tahunnya. Gajah Mada dianggap menghilang dan tidak pernah kembali ke Kalimantan Barat.
Kisah yang memperkuat bahwa ia memang asli Dayak dan berasal dari Kalbar yaitu ia adalah seorang Demung Adat di bawah kekuasaan Raja-Raja di Kalimantan. Ia seorang Demung dari 10 kampung yang ada, namun setelah dia menghilang entah kemana, kampung tersebut kehilangan satu Demung Adatnya sehingga Demung Adat di wilayah itu tinggal 9 orang saja lagi. Kisah ini sampai sekarang masih dituturkan oleh kelompok masyarakat Dayak ditempat asalnya Gajah Mada. Bukti-bukti tersebut sangat kuat dan bisa dibuktikan sebab Kerajaan tertua letaknya bukan di Jawa tetapi justru di Kalimantan sehingga unsur Hindu lebih mempengaruhi setiap sikap dan tata cara hidup dan Hindu pun lebih dulu ada di Kalimantan bukan di Jawa. Alasan ini sangat masuk akal bahwa pengaruh Hindu di Jawa sangat dipengaruhi oleh kerajaan Kutai di Kalimantan dan kemungkinan Gajah Mada adalah orang kuat yang diutus kerajaan Kutai untuk menjajah nusantara termasuk Jawa.
Dalam kisah Patih Gumantar Dayak Kanayatn (Dayak Ahe) Kalimantan Barat bahwa Patih Gajah Mada adalah saudaranya Patih Gumantar, mereka ada 7 bersaudara. (Baca Buku, Mencermati Dayak Kanyatan) Satu lagi soal nama Patih Gajah Mada bahwa gelar Patih itu sendiri hanya ada di Kalimantan khususnya Kalbar dan satu-satunya patih di Jawa adalah Gajah Mada itu sendiri, tidak ada patih lain dan itu membuktikan bahwa gelar "Patih" berasal dari silsilah kerajaan di Kalimantan bukan dari Jawa
2. Tentang Gajah Mada Orang Sumatera, saya dapatkan di gatra(dot)com
Diduga Kuburan Gajah Mada Ditemukan di Ketahun, Bengkulu
Bengkulu, 22 Juli 2001 23:58
Warga Kecamatan Ketahun Kab. Bengkulu Utara, Bengkulu menemukan sebuah kuburan yang diduga merupakan makam Mahapatih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada. Penemuan tersebut merupakan titik terang dari sebuah fakta sejarah yang hilang, di mana hingga saat ini belum diketahui keberadaan Mahapatih Majapahit yang hidup sekitar abad ke-13 yang terkenal dengan Sumpah Palapanya itu. Peneliti Sejarah dan Sastra, Drs.Amril Canhas M.Pd, menyambut baik adanya penemuan berharga itu, namun menurutnya, hal itu masih harus dibuktikan dengan kajian dan penelitian antar disiplin ilmu. "Sejauh kajian sejarah, memang hingga saat ini belum diketahui
keberadaan kuburan Gajah Mada, sehingga sulit untuk mengenali asal dari patih perkasa tersebut, dengan ditemukannya makan yang diduga kuburan Gajah Mada di Ketahun akan dapat ditelusuri asal-usulnya (Gajah Mada), tapi temuan itu masih harus dibuktikan melalui penelitian dan kajian ilmu pengetahuan," katanya kepada wartawan, di Bengkulu, Minggu.
Menurutnya, jika memang kuburan itu merupakan tempat peristirahatan terakhir Gajah Mada maka di dalamnya semestinya terbujur fosil jasad manusia yang telah berumur delapan abad. Untuk membuktikan umur fosil tersebut, menurutnya, diperlukan bantuan dari seorang ahli kimia yang dapat menghitung umur fosil. Jika mau hal itu tidak memerlukan waktu lama, mengingat ahli kimia dan laboratoriumnya sudah ada di Indonesia tepatnya di Universitas Indonesia Jakarta dan Institut Teknologi Bandung. "Jika dari hasil penelitian dinyatakan bahwa fosil yang terdapat di dalam kuburan itu sudah berumur 800 tahun, maka bisa disimpulkan itu adalah kuburan Gajah Mada. Berarti kita sudah menemukan suatu bukti sejarah yang sangat berharga," ungkapnya.
Untuk perspektif yang lain ada di http://fadlyrahman.wordpress.com/2010/02/23/gajah-mada-orang-sumatera/